Bisa mengenyam pendidikan hingga S2 dan jalan-jalan ke Negeri Sakura tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Imron Prayogi (29th) salah satu alumni Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Angkatan 5.
Pasalnya dulu Imron sempat putus sekolah karena orang tua keterbatasan biaya. Tapi, kini Imron sukses bekerja menjadi manajer keuangan di sebuah perusahaan sambil sekolah S2 di Universitas Trisakti.
Orang tua Imron setiap harinya jualan kelontong dengan penghasilan pas-pasan. Bahkan, Imron terpaksa harus dititipkan di sebuah panti asuhan saat kelas 4 SD karena orangtuanya tak sanggup lagi membiayai pendidikan Imron. Masa remaja Imron banyak dihabiskan di panti asuhan hingga ia lulus SMA.
Setelah keluar dari panti asuhan dan melewati masa pengabdian, Imron masih ingin terus belajar supaya menjadi orang besar dan membahagiakan kedua orangtuanya. Imron kemudian diberi saran oleh seorang pembimbingnya agar masuk RGI, program pendidikan keterampilan bagi generasi muda duafa binaan LAZ Al Azhar.
Tanpa berpikir panjang, tahun 2011 Imron mendaftarkan diri ke RGI. Segala macam proses seleksi ia ikuti dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya diterima menjadi santri jurusan teknik komputer dan jaringan.
Selama di RGI Imron mengaku banyak mendapatkan motivasi agar kelak hidupnya harus lebih bernilai dan mempunyai manfaat bagi orang lain. “Saya gak cuma belajar tentang ilmu komputer, tapi juga ilmu agama agar selalu termotivasi untuk berbuat baik dan memiliki akhlak yang mulia, karena itu yang utama”, ujar Imron.
Saat belajar di RGI Imron sempat menjalankan program magang selama 1 bulan di PT. Anabatic Technologies sebagai IT support. Dari program magangnya ini Imron jadi mengenal dunia kerja yang sesungguhnya. Usai magang, Imron mulai berkarir dari nol di PT. Kencana Zavira. Sembari bekerja ia mengumpulkan uang untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Bukan hal yang mudah bagi Imron mengumpulkan uang untuk melanjutkan pendidikannya, karena ia juga harus membiayai kehidupan orang tuanya. Bahkan Imron rela meminimalisir uang untuk kebutuhan pribadinya demi mengejar pendidikannya, karena baginya pendidikan itu sangat penting.
Berkat kegigihan Imron selama ini, akhirnya ia dipercaya menjadi manajer keuangan. Karena progres kerjanya yang sangat bagus, pada bulan April 2019 Imron juga diajak jalan-jalan oleh atasannya ke Jepang. Sebuah pencapaian yang sebelumnya hanya ada di alam mimpi bagi Imron.
“Alhamdulillah, saya bersyukur dengan kondisi sekarang. Tapi bagi saya ini masih sebagian. Karena masih banyak mimpi saya yang masih saya kejar. Buat para generasi muda dan santri RGI lainnya jangan takut untuk bermimpi, karena kita mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat meraih sukses. Kuncinya yakin, belajar sungguh-sungguh, berdoa dan niatkan segala sesuatunya karena Allah. Insyaallah sukses akan menjadi milik kita bersama", tutupnya.