Banjir Bandang Sisakan Luka Mendalam: Warga Berjuang Melawan Lumpur Setinggi Dada dengan Peralatan Seadanya

Banjir Bandang Sisakan Luka Mendalam: Warga Berjuang Melawan Lumpur Setinggi Dada dengan Peralatan Seadanya


Eliyah
03/12/2025
25 VIEWS
SHARE

Pidie Jaya, (3/12) — Tiga hari setelah banjir bandang memorak-porandakan Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, suasana pemulihan masih jauh dari kata selesai. Warga yang selamat dari terjangan arus kini bergulat dengan lumpur setinggi pinggang yang mengubur rumah, barang-barang, dan sebagian besar harapan mereka.

Tim Aksi yang melakukan asesmen pada Senin pagi melaporkan skala kerusakan yang “masif” dan proses pembersihan yang berjalan sangat lambat. Sebanyak 259 rumah terdampak, mayoritas sulit dibersihkan akibat endapan lumpur pekat setinggi 60 hingga 100 sentimeter. “Tanpa dukungan logistik memadai, warga bekerja hampir tanpa daya,” demikian laporan awal tim.

Lumpur Menutup Akses, Rumah Hancur, Listrik Padam

Sejak pagi buta, warga bersama relawan mulai membersihkan hunian masing-masing dengan sekop dan ember seadanya. Namun beban lumpur yang mengeras membuat upaya itu berjalan lamban. Sedikitnya 12 rumah tersapu habis oleh arus, menyisakan pondasi dan tumpukan puing. Puluhan lainnya mengalami kerusakan struktural berat, seperti dinding retak, pondasi bergeser, dan kini tak lagi layak huni.

Akses jalan lingkungan tertutup lumpur dan sampah kayu. Jaringan listrik padam total. Sementara itu, air bersih menjadi barang langka di tengah ancaman kontaminasi lumpur yang mengeluarkan bau menyengat. Di tengah kepungan kesulitan, keteguhan warga tetap terlihat, meski tekanan psikologis dan kelelahan fisik kian nyata. Banyak yang bekerja tanpa perlindungan memadai, bertaruh risiko terluka demi menyelamatkan sisa-sisa rumah mereka.

Tim asesmen mencatat adanya potensi kontaminasi pada lumpur sisa banjir, yang dapat memicu penyakit kulit, infeksi, dan diare. Minimnya alat kebersihan dan ketiadaan APD membuat warga semakin rentan. Tim Aksi merinci lima kebutuhan prioritas untuk meredam risiko yang kian meningkat dan mempercepat pemulihan awal:

1. Peralatan Kebersihan Berat: pompa air, selang panjang, sekop, cangkul, dan karung untuk mengangkat lumpur.

2. Alat Pelindung Diri: sepatu bot, sarung tangan karet tebal, dan masker untuk melindungi warga dan relawan dari penyakit.

3. Hunian Sementara: tenda keluarga, terpal besar, tikar, dan selimut untuk mereka yang rumahnya hancur.

4. Logistik Dasar: air bersih kemasan, sembako siap konsumsi, dan P3K untuk luka ringan.

5. Dukungan Teknis: asesmen cepat oleh tenaga ahli untuk menilai keamanan bangunan sebelum kembali ditempati.

Gotong Royong Bertahan, Peralatan Menentukan

Meski digempur kelelahan, semangat gotong royong warga Blang Awe masih menyala. Namun laporan Tim Aksi menegaskan bahwa semangat itu harus ditopang intervensi yang tepat, seperti peralatan, logistik, dan bantuan teknis agar pemulihan tak hanya bergantung pada tenaga warga yang nyaris habis terkuras. Tanpa itu, pemulihan akan berjalan tersendat, dan risiko kesehatan sekunder mengintai setiap detik di tengah lumpur yang belum kunjung surut.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA