Menembus Banjir Susulan Pidie Jaya, Relawan LAZ Al Azhar Distribusikan 100 Paket Hygiene Kit dan Logistik Pokok

Menembus Banjir Susulan Pidie Jaya, Relawan LAZ Al Azhar Distribusikan 100 Paket Hygiene Kit dan Logistik Pokok


Risdawati
09/12/2025
19 VIEWS
SHARE

Pidie Jaya, (7/12) – Situasi pasca-bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dilaporkan masih memprihatinkan. Sementara tanda-tanda pemulihan belum sepenuhnya terlihat, kebutuhan dasar bagi ratusan warga yang terdampak terus melonjak tajam. Kondisi semakin diperparah dengan hujan deras yang memicu banjir susulan pada Minggu (07/12) malam, mengakibatkan luapan air kembali merendam beberapa ruas jalan penghubung hingga setinggi 40-60 cm dan memutus sementara akses utama di sejumlah desa.

Menanggapi kondisi krusial dan tantangan logistik akibat cuaca ekstrem ini, Tim Relawan LAZ Al Azhar bergerak cepat dengan mengintensifkan upaya pemenuhan kebutuhan mendesak bagi para penyintas.

Dalam operasi kemanusiaan terbarunya yang berpusat di Posko Logistik Terpadu Masjid Al Munawarah, LAZ Al Azhar segera melakukan pengadaan logistik dalam jumlah yang signifikan. Distribusi kali ini berfokus pada tiga desa yang paling terdampak dan memiliki akses sulit, yaitu Desa Meunasah Bie, Meunasah Raya (Kecamatan Meurah Dua), dan Desa Blang Awee (Kecamatan Meureudu).

Bantuan ini mencakup logistik harian esensial seperti paket sembako, berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, telur, ikan kaleng, mie instan, gula, dan kopi/teh, serta kebutuhan khusus yang vital bagi pengungsi, termasuk 100 paket hygiene kit yang berisi sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi, sampo, handuk kecil, dan pembalut wanita.

Kegiatan pengadaan dan penyaluran ini dilakukan tanpa jeda, meskipun tim dihadapkan pada tantangan logistik ganda. Di satu sisi, upaya pengadaan bahan dasar seperti minyak goreng dan kebutuhan lainnya menghadapi kesulitan di tingkat lokal. Tim relawan bahkan melaporkan kekosongan stok setelah mendatangi empat toko besar di wilayah tersebut. Di sisi lain, kendala distribusi menjadi isu utama karena banjir susulan.

Kondisi tersebut diperparah dengan akses yang terbatas, di mana satu jembatan penghubung di perbatasan Meunasah Raya mengalami pendangkalan parah. Akibatnya, kendaraan besar tidak dapat melintas dan harus memutar jauh melalui jalur alternatif berbatu.

Meskipun demikian, komitmen Tim Relawan LAZ Al Azhar untuk memastikan bantuan sampai ke tangan masyarakat ditegaskan melalui inovasi distribusi yang bekerja sama dengan komunitas lokal.

Di Kecamatan Meurah Dua, distribusi untuk Desa Meunasah Bie dan Meunasah Raya dilakukan via posko desa dengan mekanisme terjadwal per RT untuk menghindari kerumunan di tengah hujan rintik-rintik. Dalam upaya percepatan, relawan pemuda desa membentuk human chain (rantai manusia) untuk memindahkan paket logistik dari mobil ke posko, sebuah efisiensi yang berhasil memangkas waktu bongkar muat hingga 50%.

Sementara itu, untuk Desa Blang Awee di Kecamatan Meureudu, tim harus menyesuaikan mekanisme karena kendaraan besar tidak dapat masuk akibat jalur yang berlumpur dan berair. Tim menggunakan dua mobil milik relawan untuk mengangkut bantuan melalui jalur sulit tersebut. Menariknya, Kepala Desa Blang Awee secara pribadi turut mengemudikan salah satu mobil, menunjukkan kepemimpinan langsung dan memastikan bantuan tetap terdistribusi.

Kehadiran bantuan masif dari LAZ Al Azhar ini disambut dengan respons lega yang mendalam dari warga penerima, khususnya di Blang Awee. Seorang ibu di lokasi menyampaikan, “Kami khawatir bantuan tidak akan datang karena banjir lagi. Ternyata tim tetap berusaha sampai.” Selain itu, bantuan hygiene kit dinilai sangat praktis dan langsung mengatasi kesulitan warga dalam menjaga kebersihan diri.

Namun, kondisi baru pasca hujan deras memunculkan kebutuhan mendesak tambahan yang perlu segera diantisipasi. Pertama, penanganan kesehatan lingkungan menjadi prioritas karena genangan baru berpotensi menjadi sarang nyamuk dan penyakit, sehingga dibutuhkan aksi kesehatan dan penyemprotan disinfektan. 

Kedua, dukungan psikososial mendesak diperlukan mengingat kecemasan warga meningkat melihat banjir kembali merendam rumah mereka; pendekatan dari tokoh agama dan tenaga kesehatan dibutuhkan untuk menenangkan situasi. Terakhir, perlindungan aset rumah tangga juga krusial karena banyak warga kembali menemukan lantai rumah mereka terendam setelah sempat dibersihkan. Oleh karena itu, kebutuhan terpal dan tikar plastik tambahan sangat mendesak.

LAZ Al Azhar turut menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat, donatur, dan pihak terkait lainnya untuk terus memperkuat jaring solidaritas. Kami mengajak semua pihak untuk bahu-membahu dalam membantu korban bencana, serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarga di tengah situasi yang belum sepenuhnya stabil.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA