Hari Anti Korupsi Sedunia: Membangun Bangsa yang Bersih dan Berintegritas

Hari Anti Korupsi Sedunia: Membangun Bangsa yang Bersih dan Berintegritas


Risdawati
09/12/2025
27 VIEWS
SHARE

Masih segar dalam ingatan kita ramainya lini masa media sosial dan tayangan televisi Indonesia yang kerap menjadi sorotan publik. Kasus korupsi terus bermunculan, seolah telah menjadi gaya hidup para penguasa negeri, mulai dari kasus kecil yang tampak sepele hingga kasus besar yang memicu kemarahan masyarakat.

Di tengah situasi seperti ini, peringatan Hari Antikorupsi Sedunia menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi tidak boleh berhenti. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan masyarakat global akan bahaya korupsi. Selain itu, peringatan ini memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan tata kelola yang transparan, bersih, dan bertanggung jawab.

Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia

Setiap tahun, tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia (International Anti-Corruption Day). Peringatan ini bermula dari penandatanganan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) di Merida, Meksiko, pada 9 Desember 2003, yang kemudian ditetapkan melalui Resolusi Majelis Umum PBB 58/4. Konvensi ini menjadi dasar penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi secara global.

Sejak mulai berlaku secara internasional pada tahun 2005, UNCAC menjadi instrumen global penting dalam upaya pemberantasan korupsi melalui pencegahan, penegakan hukum, kerja sama internasional, pemulihan aset, hingga penguatan integritas lembaga publik swasta.

Pentingnya Peringatan Ini Bagi Masyarakat Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi bagian dari UNCAC, sehingga memiliki komitmen kuat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Namun berbagai kasus penggelapan, suap, hingga penyalahgunaan anggaran menunjukkan bahwa upaya ini masih menghadapi tantangan besar. Korupsi berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan publik, terhambatnya pembangunan, hingga terbatasnya akses masyarakat terhadap hak-hak dasar.

Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam pemberantasan korupsi dengan mengawasi, melaporkan, dan menolak gratifikasi serta praktik koruptif lainnya. Peran generasi muda juga penting untuk memastikan masa depan bangsa yang sejahtera, karena itu, mereka perlu dibekali pemahaman integritas yang kuat.

Masyarakat dan generasi muda memang memiliki peran penting dalam melawan korupsi. Namun, sayangnya, momentum Hari Anti Korupsi setiap tahun seringkali belum mampu menghadirkan perubahan nyata. Kita merayakannya, mengecam praktik korupsi, lalu kembali menjalani kehidupan yang masih penuh ketidakadilan. Pemerintah membuat komitmen baru, tetapi terlalu sering janji-janji itu berhenti hanya di panggung acara.

Aksi Sederhana Untuk Mendukung Gerakan Antikorupsi

Meski lelah dengan janji-janji yang tak kunjung ditepati, rakyat harus tetap menjaga suara kritisnya, karena suara sekecil apa pun mampu memberikan tekanan politik. Untuk itu, transparansi anggaran daerah, keterbukaan data proyek, dan laporan investigasi media menjadi penting sebagai ruang kontrol yang tidak mudah diganggu.

Nah, berikut beberapa langkah kecil namun sangat berdampak yang bisa dilakukan oleh masyarakat, di antaranya:

1. Menolak suap, gratifikasi, atau pungli dalam  segala bentuk.

2. Mendukung transparansi di lingkungan kerja, sekolah, dan komunitas.

3. Melaporkan indikasi korupsi melalui kanal resmi.

4. Membiasakan budaya jujur, amanah dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

5. Mengikuti kampanye edukaif mengenai antikorupsi

Meski perjalanan memberantas korupsi masih panjang, setiap langkah kecil masyarakat memiliki kekuatan besar. Dari menolak gratifikasi, melaporkan praktik korupsi, hingga menumbuhkan budaya jujur dan bertanggung jawab, kita semua berperan dalam membangun bangsa yang bersih dan berintegritas. Hari Antikorupsi Sedunia bukan sekadar tanggal di kalender, melainkan panggilan bagi setiap warga untuk berani bertindak demi masa depan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

 

Writer by: Salsabilla Fasya adzkara

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA